Facebook Resmi Ubah Nama Jadi Meta

Halo rekan BisnisOn! Apa kabar semuanya? Semoga kalian dalam keadaan  sehat selalu yaa. BisnisOn Blog kali ini akan membahas tentang kabar dari raksasa media sosial yaitu Facebook yang resmi merubah namanya menjadi Meta. Kira-kira kenapa yaa alasannya? Terus arti nama Meta itu sendiri apasih?

Facebook Meta

Dilansir melalui akun Twitter AFP News Agency, Kepala Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan nama perusahaan diubah menjadi “Meta” untuk mewakili masa depan di luar jaringan sosialnya yang bermasalah.

Mungkin dapat ditarik kesimpulan bahwa Mark mengganti nama induk perusahannya tersebut, dikarenakan dimasa lalu maupun sekarang ini jaringan sosialnya seringkali bermasalah, seperti yang kita rasakan ketika platform sosial media mengalami down server. Maka dari itu akhirnya Mark mengubah namanya menjadi Meta, agar dimasa depan visi perusahaannya guna mengembangkan realitas virtualnya akan berjalan lancar.

Facebook Meta
Meta

Namun, apa sih arti Meta itu sendiri? Meta sendiri berasal dari kata Metaverse, Metaverse terdiri dari kata meta yang berarti melampaui dan verse (universe) yang artinya alam semesta. Jadi, Meta berambisi untuk merealisasikan apa yang mereka sebut “metaverse”, sebuah program yang akan mengaburkan batas antara dunia fisik dan dunia digital.

Patut digaris bawahi, dikarenakan banyak yang beranggapan bahwa platform aplikasi Facebook yang berganti nama. Padahal yang berganti nama itu induk perusahaan Facebook yang menaungi aplikasi seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp. Jadi, platform media sosial tersebut tetap mempertahankan namanya.

Facebook Resmi Ubah Nama Jadi Meta
facebook meta

Mark Zuckerberg dalam pidatonya mengatakan bahwa visinya adalah masa depan.

“Dalam waktu berikutnya, Metaverse akan mencapai satu miliar orang, memposting ratusan miliar dollar AS perdagangan digital, serta mendukung pekerjaan bagi jutaan pencipta dan pengembang,” kata Mark.

Perusahaan menekankan selusin terobosan teknologi utama untuk sampai ke “Metaverse” generasi berikutnya serta mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 10.000 orang di Uni Eropa ikut membangun “Metaverse”. Mark sendiri akan muncul sebagai promotor terkemuka dari konsep tersebut.

facebook metaverse
metaverse

Kata “Metaverse” sebenarnya diciptakan oleh Neal Stephenson pada 1992 dalam novelnya, Snow Crash. Dalam “Metaverse” Stephenson menggambarkan mana orang-orang yang memakai headset realitas virtual untuk berinteraksi di dalam dunia digital.

Mark juga mengatakan, metaverse adalah bentuk paling mutakhir dalam teknologi sosial. Mark ingin membentuk ulang Facebook untuk menjadikannya sebagai pelopor bentuk internet yang sama sekali berbeda.

Banyak dari pihak Silicon Valley memandang metaverse sebagai masa depan yang sesungguhnya. Contohnya, Google  yang berinvestasi dalam realitas berimbuh (augmented reality/AR), teknologi yang menjadikan pengguna untuk melihat dunia nyata dengan objek 3D digital berlapis di atasnya.

Untuk membangkitkan metaverse, para insinyur Facebook mampu menciptakan realitas baru di dunia virtual. Situasi bernama immersion ini mampu membuat pengguna lupa bahwa ia berada di dunia virtual.

Memiliki informasi dari miliaran pengguna Facebook, peneliti Facebook kini bekerja untuk menciptakan kualitas kunci dari metaverse, yaitu “presence” atau kehadiran. Hasil ini muncul  ketika kita  sedang berada di suatu ruang bersama orang lain.

Di dunia baru ini, mungkin kita akan sering berinteraksi dengan satu sama lain dibanding biasanya. Hal ini dapat memperlihatkan lebih banyak peluang pendapatan bagi para penjaga gerbang.

Mark menyampaikan keyakinannya bahwa Facebook akan menghasilkan uang dari penjualan barang dan pengalaman virtual tertentu. Mengubah model bisnis bukanlah keputusan yang gampang. Banyaknya pelanggan yang terjebak di rumah selama lebih dari setahun di karenakan COVID sehingga membuat seluruh sendi-sendi perusahaan kian membara. Facebook melaporkan penjualan iklan kuartal kedua pada tahun 2021 meningkat 57%, dan sebesar 7% kenaikan pengguna aktif bulanan (yakni 170 juta lebih pengguna).

Singkatnya, usaha menciptakan dunia virtual bagi pengguna untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga mereka bukan hanya sekadar visi yang mewah, tapi juga kebutuhan bisnis. Mark Zuckerberg berhasil menciptakan platform media sosial pertama yang sudah menjadi standar global. Sekarang, dalam realitas virtual, ia sedang mencoba mengulang kembali kesuksesan yang sama.

Itulah penjelasan mengenai induk perusahaan Facebook yang merubah namanya menjadi Meta. Semoga menambah wawasan rekan BisnisOn semuanya yaa.

Tinggalkan komentar